Sabtu, 04 Juni 2016

PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA



PENGARUH KEBUDAYAAN LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA


 












KELOMPOK 8
1.    DINI RATNA SARI (150210204036)
2.    MUDZRIKATIN NURIS SAADAH (150210204058)
3.    VIVI DWI SETIA RINI (150210204137)
4.    YULY RAUDHOTUL HASANAH (150210204073)
                                                                                                                     

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB I
PEMBAHASAN
A.          Definisi Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,yang merupakan bentuk jamak dari budhi ( budi atau akal ) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris , kebudayaan disebut culture,yang berasal dari kata Latin Colera,yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai pengolah tanah atau bertani. Kata cultue juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok  orang  dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politk, adat istiadat , bahasa,perkakas,pakaian,bangunan,dan karya seni. Bahasa , sebagaiman juga budaya,merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaanya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,abstrak dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukn perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya itu tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya  “ Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”
“ Citra yang memaksa “ itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti  “ individualisme kasar “ di Amerika, “ keselarasan individu dengan alam “ di Jepang dan “ kepatuhan kolektif “ di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa martabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian,budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengordinasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu  adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi lain,yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Adreas Eppink,kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain , tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri  khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Tylor,kebudayaan merupakan keseluruhan yang  kompleks,yang didalamnya terkandung pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,kebudayaan adalah sarana hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah suatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,kebudayaan  itu bersifat  abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,bahasa,peralatan hidup,organisasi sosial,religi,seni dan lain-lain yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

B.          Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia
Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang lama. Letak srategis Indonesia yang berada pada jalur 2 pusat perdagangan internasional pada masa lampau,India dan Cina,memberikan pengaruh besar kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau,perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai di tingkat dasar kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kebudayaan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di tambah dengan masalah persediaan bahan pangan,bahan energi dan bahan industri strategis yang kian langka,serta kesenjangan .penguasaan teknologi semakin lebar berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di masyarakat.
Lebih dari itu,kehadiran budaya  Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang Barat seakan menjadi cermin modern. Hal ini jelas mengikis perilaku tindakan seseorang.
Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan  budaya modern dalam bentuk pergaulan masyarakat.
            Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang  Asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umumnya tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan,pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Oleh Siauddin  Sardar menyebut masa kini sebagai terjadinya revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi masuk sudah dapat emasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media massa cetak dan elektronik seperti surat kabar,televisi dan internet.
            Revolusi informasi salah satunya adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh sesuatu sulit diletakkan karena selain memberikan dampak positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas,pakaian yang memperlihatkan aurat,pola hidup individual dan hedonis.
            Julukan yang sering dipakai untuk menggambarkan peradaban Barat dalam masyarakat-masyarakat komponannya dewasa ini adalah peradaban “teknologi”. Gambaran-gambaran optimistik tentang teknologi informasi dan peranannya yang bermanfaat, memajukan gagasan bahwa komputer tidak pernah salah,ia bisa menyelesaiakn semua problem masyarakat,ia bahkan dianggap sebagai “jampi-jamp ajaib” yang bisa menyediakan informasi bagi semua orang. Kebudayaan para remaja di negeri ini telah dibodohi oleh gambaran indah dan berlebihan tentang teknologi dan komukasi ini.
            Sejumlah kecil negara sekarang dipandang sudah sampai ke tingkat modern,sedangkan jumlah besarnya masih dalam proses kearah itu. Moderenisasi kini telah bergema di dunia, negara-negara modern merasa bangga karena modernisasinya telah berhasil,sedangkan negara-negara yang sedang berkembang dengan penuh gairah menyertai gerak modernisasi itu. Meskipun demikian, perkembangan teknologi di bidang informasi tersebut, selain memberikan kebebasan untuk mengakses informasi sebanyak-banyanya akan tetapi ada ruang bagi masyarakat untuk melakukan pilihan-pilihan secara selektif sesuai kepentingan,kebutuhan masyarakat. Disinilah peran semua pihak untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar mampu memilih dan memilah informasi siaran televisi atau konten informasi di intenet agar tidak terjebak dengan informasi kebudayaan asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang dianutnya.
                                                                                               
C.            Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaaan indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan
Indonesia di kenal sebagai negara multi etnis dan agama,dari situlah Indonesia memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini kian memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik , kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia,sehingga mulai mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif
.
Ø  Dampak positif
·         dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
·         adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
·         terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yang unik.

Ø  Dampak negatif
·         masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yang jelek2. Meniru perilaku yg buruk
·         adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yang melestarikan budaya tsb.
·         mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
·          menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dengan gotong royong.


Dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpakaian misalnya , para remaja tidak ingin dikatakan kuno,kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala barat karena dinilai modern,tren dan mengikuti perkembangan zaman meski memperlihatkan auratnya yang dilarang oleh ajaran agama maupun bertentangan dengan adat istiadat masyarakat secara turun menurun.
 Selain cara berpakaian dan mode,pergaulan bebas dan cara berhura-hura dikalangan remaja yang di lihat sebagai perilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial juga menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut dan adat kebiasaan yang mereka miliki.
Para remaja juga mrasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkemahan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan kebudayaan. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat,dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.
        
D.          Upaya Mengatasi Dampak Negatif  Budaya Asing
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan Indonesia khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti , para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.
                        
Ø  Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan  kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam semingu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan perilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang study tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang study. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya pelajaran geografi,guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi,sejarah perjuangan nasional yang dipelopori tau dipimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti pangeran Diponegoro,Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajahan negara asing yang ingin menguasi wilayah dan sumber ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebudayaannya.
      
Ø  Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Ketertiban para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) , Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembinaan remaja agar dapat diarahkan pada pembinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama
Begitu  juga  peranan  para  budayawan  dan  seniman  melalui organisasi  atau  sanggar  seni  dapat  merancang  program  kerja  yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh  agama  dan  budayawan,  maka  pola  pembinaan  generasi  muda  dapat diarahkan  kepada  penanaman  nilai-nilai  Pancasila  dan  ajaran  agama yang  lebih  terarah  dan  terukur,  baik  dari  kegiatan-kegiatan  internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun  di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini  remaja  juga  dapat  berinterksi  sosial  secara  langsung  dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
      
Ø  Peranan orang tua dan keluarga
            Keluarga  merupakan  lingkungan  anak  yang  paling  banyak waktunya.  Orang  tua  adalah  figur utama  dalam  keluarga  yang  paling bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya.  Oleh  karena  itu,  lingkungan  keluarga  sangat  berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya.  Lingkungan  keluarga  dan  lingkungan  sosial  harus  tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus  orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua  harus  bisa  mengambil  porsi  lebih  banyak  diantara  porsi yang lainnya.
Peran  orang  tua  sangat  amat  dibutuhkan,  selain  mengawasi anak-anak  dan  dengan  siapa  dia  bergaul,  tetapi  sesekali  orang  tua harus  turun  langsung  mengawasi  anak-anaknya  agar  jangan  sampai anak-anaknya  bisa  salah  gaul.  Pada  masyarakat  modern,  seorang remaja  sangat  tergantung  pada  cara  orang  tua  atau  keluarga mendidiknya.  Melalu  interaksi  dalam  keluarga,  remaja  akan mempelajari  pola  perilaku,  sikap,  keyakinan  dan  cita-cita  dan  nilai dalam keluarga dan masyarakat.












BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan  penjelasan  di  atas  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa pengaruh-pengaruh  kebudayaan  asing  turut  dalam  perkembangan  budaya Indonesia  khususnya  terhadap  kehidupan,  kebudayaan  dan  alam  fikiran  di kalangan remaja yang dapat merusak ekosistem generasi muda ke depannya.
B. Saran
Sebagai  generasi  muda  hendaknya  dapat  berperilaku  yang  selektif terhadap  pengaruh  globalisasi  sesuai  dengan  nilai-nilai  agama  yang  di  anut dan adat kebiasaan di negrinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan  ajaran  Agama  dengan  sebaik-baiknya.  Dan  jangan  lupa memiliki  semangat  nasionalisme  yang  tangguh,  seperti  mencintai  produk dalam negeri.














DAFTAR PUSTAKA

www.google.com 
www.wikipedia.com
http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-terhadap-budaya-bangsa-indonesia/
http://www.anneahira.com/pengaruh-budaya-barat-901.htm
http://khaeylbgt.multiply.com/journal/item/3
http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asing-terhadap.html
http://nahdatunnisaa.blogspot.com/2013/04/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html





0 komentar:

Posting Komentar