
MAKALAH
SISTEM INFORMASI DAN MASYARAKAT
Disusun sebagai Pemenuhan Tugas
matakuliah Pengantar Teknologi Informasi dengan Dosen Pengampu Bapak Fajar
Surya Hutama, S.Pd, M.Pd
Oleh :
Kelompok 12/ kelas L
1. Dhea Violetha Aisy Prayudha (150210204002)
2. Muhammad Nur Faiz (150210204035)
3. Dini Ratna Sari (150210204035)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU
PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dewasa ini teknologi
informasi (TI)
dan sistem informasi berkembang sangat pesat. TI semakin canggih dan dapat
diandalkan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara organisasi, individu
dan juga sosial. Peran aplikasi TI
saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus
menjadi tempat bergantung para penggunanya untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan. Penggunaan TI,
termasuk Web, telah membawa banyak
perubahan organisasional dalam berbagai area seperti struktur, otoritas,
kekuatan, tugas dalam pekerjaan, jenjang karier karyawan, supervisi, serta
pekerjaan manager. TI
menimbulkan berbagai dampak pada individu dalam pekerjaannya. TI telah menguntungkan
untuk menganani masalah manusia dan sosial.
Perkembangan TI khususnya internet
yang berkembang pesat, mengubah pola penggunaan internet dari sebuah alat bantu
menjadi gaya hidup (life style) di lingkungan masyarakat.
Kemudahan akses jaringan internet dengan bantuan piranti elektronik yang
mendukung seperti smartphone dan ipad turut mendukung evolusi pola
penggunaan teknologi informasi pada masyarakat.
Perlu menjadi catatan
besar disini adalah, apalah TI
hanya memiliki pengaruh positif?
Pada kenyataannya,
selain berbagai hal positif yang dapat diambil dengan memanfaatkan TI, terdapat pula
berbagai dampak negatif yang terjadi. TI
yang merambah seluruh kalangan dalam masyarakat mengharuskan diperlukannya
kontrol yang tepat agar teknologi informasi dapat dipergunakan dalam koridor
yang seharusnya. Dalam dunia maya, isu permasalahan kejahatan (cybercrime) juga turut mendapatkan perhatian
besar. Kasus kejahatan seperti pembajakan software
secara ilegal, sampai dengan permasalahan kesehatan yang menjadi efek negatif
dari teknologi informasi. Dalam dunia maya, tindakan kriminal dapat dilakukan
secara cepat tanpa melalui kontak fisik dengan korbannya. Kasus kecanduan
internet khususnya pada generasi muda juga dilaporkan semakin meningkat
1.2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Apa hubungan dari sistem informasi
dan masyarakat ?
1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah
diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Dapat mengetahui
hubungan dari sistem informasi dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dampak Positif dan Negatif Komputer
Setiap orang yang bergelut
dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pasti sering berhadapan dengan komputer (internet).
Apalagi di zaman globalisasi sekarang ini banyak situs jejaring social seperti Facebook, twitter, friendster dan
lain-lain, yang menjadikan teknologi semakin maju. Perlu diingat terdapat
beberapa faktor
yang dapat menjadikan komputer
berdampak positif bahkan negatife
1.
Dampak
Positif
·
Supporting
the process of globalization
Mendukung proses globalisasi, yaitu tidak hanya membuat
dunia tanpa batas dan belahan dunia yang satu seolah dekat dengan belahan dunia
yang lainnya, sehingga orang-orang didalamnya dapat saling menyampaikan gagasan
atau memperoleh informasi dengan mudah, cepat, dan terasa dekat satu sama lain.
Pada kenyataannya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.
·
Easing
the process of communication, memudahkan
proses komunikasi. Dengan adanya teknologi internet, maka komuikasi antara
seseorang dengan orang lain dapat berlangsung dengan lebih murah, cepat, dan
efisien.
·
Saving
cost, menghemat biaya. Membantu komputerisasi proses-proses bisnis, sehingga
beberapa proses yang biasa dilakukan secara manual dapat dikurangi dan pada
akhirnya dapat menghemat proses biaya tersebut, conton ATM, Pembayaran listrik
dan lain-lain.
·
Bridging
or overcoming the cultural gap,
Menjembatani atau mengatasi perbedaan budaya, yaitu
menjadi jembatan bagi masyarakat yang mempunyai perbedaan budaya untuk dapat
saling berkomunikasi dan memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan atau
gagasan; peningkatan kesadaran untuk hidup rukun, serta mengurangi prasangka
buruk yang mungkin timbul sebagai akibat dari perbedaan buadaya dan cara
pandang.
·
Providing
more time and opportunities, menyediakan
lebih banyak waktu dan kesempatan.
·
Providing new job, menyediakan lahan atau
bidang pekerjaan yang baru.
2.
Dampak
Negatif
·
Menimbulkan
pengangguran, hal ini tentu berkaitan dengan kemampuan setiap individu, karena dalam
penggunaan komputer
membutuhkan kemampuan khusus, dan untuk membutuhkan keterampilan khusus ini
membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga tidak semua orang mempunyai
kesempatan mempelajarinya.
·
Memungkinkan
seseorang, khususnya anak-anak untuk meniru budaya kekerasan dan budaya yang
tidak sesuai dengan adat bangsa Indonesia. Memungkinkan munculnya
penipuan atau jenis kejahatan baru melalui internet
·
Terlalu lama menggunakan komputer dapat mengakibatkan
merusak mata
2.2
Aplikasi Komputer di Beberapa Bidang
1.
Dalam Bidang Sains
Sejarah perkembangan
sains dan teknologi memang selalu dihiasi oleh wacana-wacana kritis menyangkut
efek dan pengaruhnya terhadap masa depan dunia kehidupan. Sejak pertengahan
abad-19 hingga kini, beberapa pemikir, mulai Baudellaire, Tolstoy, Sorokin,
hingga Heidegger, Adorno dan Virilio telah membentangkan berbagai gambaran
suram sains dan teknologi, yang dilihat telah menciptakan berbagai masalah
kemanusiaan, degradasi peradaban, dan penghancuran diri sendiri umat manusia (self destruction). Tidak sedikit pula
pemikir-pemikir lain yang bersikap lebih optimistik terhadap perkembangan sains
dan teknologi.
Terlepas dari gambaran
cerah atau suram yang ditampilkannya, sains dan teknologi selalu membentangkan
sebuah “kemungkinan
dunia” (the possible world) atau sebuah ‘masa
depan imajiner’ (imaginary future),
yaitu imajinasi tentang sebuah masyarakat masa depan yang dibangun melalui
kekuatan sains dan teknologi. Sains dan teknologi berperan besar dalam
mengkonstruksi sebuah arsitektur ‘realitas’ yang diimajinasikan (imagining reality), meskipun kerap
sekali realitas yang dikonstruksi oleh sains dan teknologi tidak seperti yang
dibayangkan, karena berbagai ekses buruk yang dihasilkannya. Ada jurang yang
lebar antara imajinasi dan realitas.
Dalam relasinya dengan
perkembangan sastra, khususnya sastra kontemporer Indonesia, pertanyaan
mendasar yang muncul adalah apakah perkembangan sains dan teknologi mutakhir
dapat berperan dalam membangun sebuah dunia sastra masa depan yang lebih
imajinatif, kreatif, eksporatif dan produktif, atau malah sebaliknya
menghasilkan sebuah lorong gelap dan suram yang menuju ke arah “degradasi sastra”?
Bila demikian, maka pengambil
ide atau inspirasi dari sains dan teknologi, sastra semestinya dibangun sebagai
sebuah “wacana kritis” dan “reflektif”, untuk “memandu” arah perkembangan sains
dan teknologi itu sendiri.
Sains dan teknologi
adalah sebuah bentuk ‘pembentangan kemungkinan dunia’ (possible world) atau sebuah “perluasan medan pengalaman” (field of experience). Melalui sains dan
teknologi dibentangkan sebuah dunia yang belum pernah ada, belum terbayangkan
atau belum terimajinasikan sebelumnya. Pembentangan
sains dan teknologi adalah pembentangan penuh ambiguitas. Di satu pihak, sains
dan teknologi membentangkan semacam horizon pengharapan (horizon of expectation): pengembaraan tak bertepi, pengetahuan
tanpa batas, pengalaman tanpa pembatas. Di pihak lain, ia menciptakan pula
ketakterlukisan yang enigmatik, kecemasan yang tanpa akhir (anxiety), rasa ketakamanan ontologis (ontological insecurity), keterserapan
dan kecanduan, serta ketakpastian identitas dan subyektivitas.
Ada tiga kecenderungan
utama pemikiran tentang sains dan teknologi dalam perannya membangun sebuah
rumah (oikos) atau tempat (topos) bagi masyarakat manusia, yaitu:
·
utopianisme
(utopianism) sebagai pandangan
optimis tentang peran positif sains dan teknologi,
·
distopianisme
(dystopianism), sebagai pandangan
pesimis tentang sains dan teknologi, dan
·
‘hiper-topianisme’
(hypertopianism), sebagai pandangan
‘fatalis’ tentang sains dan teknologi
2.
Dalam
Bidang Teknik/Pembelajaran
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
Sistem pembelajaran
tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran
tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa
pos internet dan lain-lain.
3.
Dalam
bidang bisnis ekonomi
Belakangan ini kita
banyak mendengar kemajuan di bidang informasi, telekomumikasi dan teknologi
informasi yang begitu pesat yang berorientasi pada TI. Dengan semakin
gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka TI juga semakin marak pada
kehidupan masayarakat. Bagi masyarakat yang masih awam akan TI wajib mengenal dan
mempelajarinya agar dapat menyesuaikan dengan tren yang berkembang. Dalam dunia
bisnis teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis
dicatat secara on-line , diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau
informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada
saat melakukan transaksi pada ATM (automated
teller machine).
Pada era tahun 70-an
seorang pakar manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya
manusia dan informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah
mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk
berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses
bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat
secara internal maupun eskternal.
TI memiliki banyak
peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Membantu Manusia dalam:
meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi,
meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah).
Kegunaan utama TI adalah membantu dalam
pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif
dalam memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech” TI yang kita
pertimbangkan, semakin penting untuk mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi
tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan
teknologi,
tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia.
Tanggung jawab pemakai
TI
akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja TI. Peran yang dimainkan
pemakai adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya
dalam berbagai situasi, pemakai harus dapat menggunakan TI dengan benar dan
beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain,
pemakai harus melindungi data dan
informasi yang berada di dalam sistem komputer atau yang dikirim melalui
jaringan, dari kehilangan dan kerusakan.
4.
Dalam
Bidang Administrasi Umum
Selama ini adminitasi
hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka Pandangan orang
demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi
memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan,
alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan
kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan
lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam
melengkapai kegiatan yang ada di lapangan,tidak
semuanya pandangan demikian itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis
atau lebih dikenal dengan ketata-
usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di
berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga
tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi
yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dansurat-surat penting lainnya
akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin
benar.
Oleh karena
itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik
pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini
biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum.
Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai
tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi
ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga
pemerintah dan swasta.
Dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi
tantangan bagipara pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format
data administrasi
pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir
berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini,
sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap
teknologi informasi saat ini.
Bertolak
dari pemikiran tersebut di atas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan
informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukunya saat ini, kiranya perlu
adanya sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi satuan-satuan
pendidikan di Indonesia. Format
administrasi pendidikan yang dimaksudkan adalah mudah pengelolaannya, mudah
pemahamannya dan bisa ditangani oleh tenaga-tenaga yang pas-pasan pengetahuan
Teknik Informasinya. Padahal sementara ini banyak institusi baik dari pemerintah
maupun non pemerintah yang membutuhkan data pendidikan pada suatu lembaga
pendidikan dengan berbagai macam format administrasi, sesuai kepentingan
mereka.
Oleh karena itu dalam
lingkup masalah ini, penulis
hanya membatasi dalam membahas:
a.
Format
baku data administarsi kependidikan dan sistem pengelolaan data administrasi
kependidikan
b.
Pelayanan
informasi data administasi kependidikan.
5.
Dalam
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini
telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi
menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan
layanan perbankan modern. Bahkan
baru-baru ini salah satu bank swasta di Indonesia memperkenalkan suatu alat
yang akan menggantikan penggunaan uang.
Layanan
perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi, karena
pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang
menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar, sehingga sektor
perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit
banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis
Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan
operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti
diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh
nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah
dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank
tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang
tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi
dapat dilakukan.
Institusi perbankan dan keuangan
telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam TI, bahkan mereka tidak
dapat beroperasi lagi tanpa adanya TI
tersebut.
6.
Dalam
Bidang Pendidikan
Globalisasi telah
memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M.,
1995). Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih
ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi,
bukannya gedung sekolah. Teknologi
tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. Tony Bates (1995)
menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang
sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para
cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh
globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua
arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan
kompetitif. Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang
adalah:
a.
Berkembangnya
pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan
terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
b.
Sharing resource bersama antar lembaga
pendidikan/ latihan dalam sebuah jaringan
c.
Perpustakaan
& instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi
sumber informasi daripada sekedar rak buku.
d.
Penggunaan
perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan
adanya perkembangan TI dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah
dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai
mahasiswa secara online, mengecek
keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen
dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Selain memiliki
kegunaan yang positive teknologi informasi juga memiliki dampak negative dalam
proses pendidikan antara lain:
1.
Kerahasiaan
alat tes semakin terancam. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
2.
Penyalah
gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tinggi, maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Adapun keuntungan dam kerugian
teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan adalah:
Keuntungan :
1.
Informasi
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan
pendidikan.
2.
Inovasi
dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan
proses pendidikan.
3.
Kemajuan
TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak
mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem
administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
1.
Kemajuan
TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI),
karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat
plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.
Walaupun
sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan
tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan
berakibat fatal.
3.
Salah
satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short
span of attention).
7.
Dalam
Bidang Pemerintahan
E-government mengacu pada
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet
dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk,
bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis
antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet,
lebih umum lagi dikenal sebagai world
wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi
yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.
penggunaan TI
ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat
dirasakan antara lain:
a.
Pelayanan
servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam
sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi
dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor
pemerintahan.
b.
Peningkatan
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya
keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak
menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan
dari semua pihak.
Pemberdayaan
masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang
mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai
contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing
grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang
pas untuk anaknya.
Pelaksanaan
pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat
dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang
luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi,
diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada
pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk
pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
8.
Dalam
Bidang Kesehatan/Kedokteran
Teknologi Informasi di
bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang
sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran.
Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,
serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.
Teknologi informasi berupa Sistem Computerized
Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X. Sementara
untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic
Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh.
9.
Dalam
Bidang Perindustrian
Komputer digunakan di
dalam bidang industri (CAM–Computer Aided
Manufacturing) untuk menghasilkan produktivitas kinerja yang tinggi,
mengurangkan biaya dan menangani masalah kekurangan tenaga kerja. Misalnya,
robot diciptakan untuk menjalankan semua kerja dengan mengikuti arahan yang
diberikan melalui komputer seperti memasang komponen-komponen kereta atau
membukanya kembali, membersihkan minyak dan menyembur cat dalam industri
pemasangan kereta. Untuk merancang sebuah mobil digunakan CAD–Computer Aide Kehadiran globalisasi
membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh globalisasi dirasakan di
berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai
nasionalisme bangsa.
Secara umum
globalisasi dapat dikatakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Menurut Edison A. Jamli (Edison A. Jamli dkk,
Kewarganegaraan, 2005), globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses
globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
Sebagai sebuah proses,
globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak
semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari
dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
TIK adalah pendukung
utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi
dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan,
dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara
pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi
yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan
kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin
canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat
dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini
dikenal asas “kebebasan arus informasi” berupa proses dua arah yang cukup
berimbang yang dapat saling memberikan pengaruh satu sama lain.
10.
Dalam
Bidang Transportasi
Komputer digunakan
untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi
modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem
komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan
memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya
tertentu.
11.
Dalam
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Komputer juga dicipta
untuk tujuan perperangan dalam sistem senjata, pengendalian dan komunikasi.
Kapal perang dan kapal terbang yang modern dipasang dengan peralatan komputer
yang canggih untuk membantu dalam melakukan navigasi atau serangan yang lebih
tepat. Komputer
juga digunakan untuk latihan simulasi perperangan bagi calon prajurit untuk
mengurangkan biaya.
2.3 Komputer dan Pengangguran
Pengangguran
adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak perubahan teknologi, misalnya
penggantian tenaga kerja oleh mesin, komputer atau tenaga robot. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
2.4
Kriminal
dan
Sabotase
Kejahatan berbasis
komputer merupakan bagian dari masalah umum kejahatan kerah putih. Masalah
kejahatan kerah putih merupakan masalah yang serius. Statistik menunjukkan
bahwa kerugian perusahaan terkait dengan kecurangan lebih besar dari total
kerugian akibat suap, perampokan, dan pencurian. Hal ini mungkin mengejutkan
karena kita jarang membaca kejahatan semacam ini di dalam media massa. Hal ini
terjadi karena di sebagian besar kasus, kecurangan yang terdeteksi jarang
diajukan ke meja hijau karena bisa membuat publik mengetahui kelemahan
pengendalian internal perusahaan. Manager enggan berhadapan dengan sisi
negative publisitas yang bisa menimbulkan penghakiman masyarakat.
Keamanan sistem
informasi merupakan masalah internasional. Banyak negara memiliki undang-undang
yang ditujukan pada masalah keaman komputer. Di Amerika Serikat, berbagai
undang-undang, regulasi, dan publikasi ditunjukan pada masalah kejahatan
komputer. Banyak negara bagian telah mengeluarkan statula kriminal guna
menentang kejahatan komputer. Computer Fraud and Abuse Act Tahun 1986
menyatakan akses tidak legal yang dilakukan dengan sengaja terhadap data yang
disimpan dalam komputer lembaga keuangan, komputer yang dimiliki atau digunakan
oleh pemerintah federal, atau komputer yang beroperasi dalam perdagangan
terbatas merupakan sebuah kejahatan federal. Pencurian password untuk akses
komputer juga dilarang. Tindakan kriminal ditentukan oleh kerugian perangkat
lunak senilai $1,000 atau lebih; pencurian barang berwujud, jasa, atau uang;
atau akses tanpa atau dengan perubahan terhadap catatan medis. Denda tanpa
mencapai $250,000 atau dua kali lipat nilai data yang dicuri, dan pelaku utama
dapat dikenai hukuman penjara satu sampai dengan lima tahun.
National Commission on
Fraudulent Financial Reporting (Treadway
Commission) mengaitkan kecurangan manajemen dengan kejahatan komputer.
Kecurangan manajemen merupakan kecurangan yang dengan sengaja dilakukan oleh
manajemen dengan tujuan untuk menipu investor dan kreditor melalui pelaporan
keuangan yang menyesatkan. Kecurangan semacam ini dilakukan oleh mereka yang
memiliki posisi cukup tinggi di dalam organisasi sehingga memungkinkan mereka
melanggar pengendalian akuntansi. Memang bisa saja manajemen melakukan
kesalahan lain yang memiliki potensi untuk merugikan karyawan atau investor,
namun biasanya istilah kecurangan namajemen mengacu pada manipulasi laporan
keuangan. Undang-Undang Keamanan Komputer Internasional :
Treadway
Commission
mendefinisikan kejahatan pelaporan keuangan sebagai perilaku sengaja atau tidak
sengaja, entah dengan melakukan sesuatu atau lalai melakukan sesuatu, yang
menghasilkan laporan keuangan yang secara material menyesatkan. Komisi
memelajari 456 kasus siding terhadap auditor. Kecurangan manajemen ditemukan
pada separuh dari total kasus tersebut. Komisi mengamati bahwa sistem informasi
berbasis komputer menggandakan potensi penyalahgunaan atau rekayasa informasi
sehingga meningkatkan risiko kecurangan dalam peloporan keuangan.
Sabotase komputer
membahayakan sistem informasi. Perusakan sebuah komputer atau perangkat lunak
dapat menyebabkan kebangkrutan suatu perusahaan. Karyawan yang tidak puas,
khususnya yang telah dipecat, biasanya merupakan pelaku sabotase utama.
Sabotase telah menjadi isu besar dalam perdagangan web. Pada satu sisi, biaya
tahunan yang dikeluarkan untuk keamanan elektronik lebih dari $6 miliar. Pda
sisi lain, keberhasilan hacker menyerang website semakin meningkat. Bahkan
perusahaan besar dengan sistem yang canggih pun harus menjadi korban. Hampir
setiap hari media keuangan secara terus menerus melaporkan kasus hacker yang
berhasil mengambil alih Website perusahaan.
2.5 Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem
informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem
informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati
setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa keterampilan
untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu
1.
Kemampuan
mengendalikan kegiatan perencanaan informasi
2.
Kemampuan
mengendalikan proses transformasi informasi
3.
Kemampuan
mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
4.
Kemampuan-kemampuan
kegiatan koordinasi. Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran
pelaksanaan pengelolaan sistem informasi
Pengendalian sistem
informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan
mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam
fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi.
Bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk
informasi, baik segi kualitas, kuantitas dan ketetapan waktunya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar keefektifan seluruh sistem pengendalian.
Pembangunan lingkungan pengendalian yang bagus tergantung pada beberapa faktor,
yaitu:
1.
Filosofi
Manajemen dan Gaya Operasi Menciptakan moral yang tinggi dan suatu lingkungan
yang kondusif untuk mendukung terwujudnya keamanan.
2.
Struktur
Organisasi Dalam banyak organisasi, akuntansi, komputasi, dan pemrosesan data
semuanya diorganisasi di bawah chief
information officer (CIO). Divisi semacam ini tidak hanya menjalankan
fungsi pencatatan akuntansi tradisional, tetapi juga berbagai fungsi komputasi.
3.
Dewan
Direksi dan Komitenya Dewan direksi harus menunjuk komite audit. Komite audit
harus menunjuk atau menyetujui pemilihan auditor internal.
4.
Akitivitas
Pengendalian Manajemen Penting untuk membangun pengendalian terkait dengan
penggunaan dan pertanggung jawaban semua sumber daya sistem komputer dan
informasi. Harus ada anggaran yang dibuat terkait dengan akuisisi peralatan dan
perangkat lunak, terkait dengan biaya operasi, dan terkait dengan penggunaan.
Pengendaliaan anggaran penting dalam lingkungan komputer karena ada
kecenderungan di banyak perusahaan untuk mengeluarkan biaya terlalu banyak
dalam teknologi informasi.
5.
Fungsi
Audit Internal Sistem keamanan komputer harus diaudit secara konstan dan
dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertambah. Tugas pengendalian
dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :
·
Proses
menjamin bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara efektif dan efesien.
·
Berorientasi
pada transaksi.
·
Dilakukan
berulangkali (amat sistematis).
·
Ada
hubungan sebab akibat (lebih ilmiah).
2.6 Gangguan Terhadap Teknologi Sistem Informasi
Gangguan-gangguan
terhadap teknologi sistem informasi dapat dilakukan secara :
1.
Tidak segaja
Gangguan terhadap
teknologi sistem informasi yang dilakukan secara tidak sengaja dapat terjadi
karena :
a.
Kesalahan
teknis (technical errors)
Kesalahan
perangkat keras (hardware problems), kesalahan
di dalam penulisan sintak perangkat lunak (syntax errors), kesalahan logika
(logical errors)
b.
Gangguan
lingkungan (environmental hazards ) meliputi kegagalan arus listrik karena petir
c.
Ke
salahan manusia (human errors)
2.
Sengaja
Kegiatan yang
disengaja untuk menganggu teknologi sistem informasi termasuk dalam kategori :
a)
Computer
abuse : adalah kegiatan sengaja yang merusak atau menggangu teknologi sistem informasi.
b)
Computer
crime (Computer fraud) : adalah kegiatan computer abuse yang melanggar hukum,
misalnya membobol sistem komputer.
c)
Computer
related crime : adalah kegiatan menggunakan teknologi komputer untuk melakukan
kejahatan, misalnya dengan menggunakan internet untuk membeli barang dengan
menggunakan kartu kredit.
2.7 Solusi
A. Pengendalian akses.
Pengendalian akses dapat dicapai
dengan tiga langkah, yaitu:
1.
Identifikasi
pemakai (user identification).
Mula-mula pemakai
mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menyediakan sesuatu yang
diketahuinya, seperti kata sandi atau password. Identifikasi tersebut dapat
mencakup lokasi pemakai, seperti titik masuk jaringan dan hak akses telepon.
2.
Pembuktian
keaslian pemakai (user authentication).
Setelah melewati identifikasi
pertama, pemakai dapat membuktikan hak akses dengan menyediakan sesuatu yang ia
punya, seperti kartu id (smart card, token dan identification chip), tanda
tangan, suara atau pola ucapan.
3.
Otorisasi
pemakai (user authorization).
Setelah melewati pemeriksaan
identifikasi dan pembuktian keaslian, maka orang tersebut dapat diberi hak
wewenang untuk mengakses dan melakukan perubahan dari suatu file atau data.
B. Memantau adanya
serangan pada sistem.
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk
mengetahui adanya penyusup yang masuk kedalam sistem (intruder) atau adanya
serangan (attack) dari hacker. sistem ini biasa disebut “intruder detection
system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu admin melalui e-mail atau melalui
mekanisme lain. Terdapat berbagai cara untuk memantau adanya penyusup. Ada yang
bersifat aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan melakukan
pemantauan pada logfile.
C. Penggunaan Enkripsi.
Salah satau mekanisme
untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan menggunakan teknologi enkripsi
data. Data-data yang dikirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah
diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
2.8 Etika Teknologi Informasi
Etika dalam Sistem
Informasi Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat
cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan
meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk
dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode
etik ilmu, teknologi dan kehidupan. Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi
mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang
diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan
yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi
sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia
terhadap etika dan norma dalam kehidupannya. Masalah etika juga mendapat
perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini
diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup
privasi, akurasi, property, dan akses.
Berikut beberapa etika
yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK:
1.
Menggunakan
fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat
2.
Tidak
memasuki sistem informasi orang lain secara illegal
3.
Tidak
memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah
sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk
masuk ke sebuah system
4.
Tidak
mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun
5.
Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan
merawatnya dengan baik
6.
Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang
melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
7.
Menjunjung tinggi HAKI. Misalnya, pencantuman url website
yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik
8.
Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap
muka secara langsung
2.9 Etika Komputer
Etika komputer adalah
sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi kompuetr, serta
formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tsb secara
etis. Etika komputer juga bisa di definisikan sebuah frase yang sering
digunakan namun sulit untuk didefinisikan. Untuk menanamkan kebiasaan komputer
yang sesuai, etika harus dijadikan kebijakan organsasi etis. Sejumlah
organisasi mengalamatkan isu mengenai etika komputer dan telah menghasilkan
guideline etika komputer, kode etik.
Menurut James Moore, terdapat
tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu
1.
Kelenturan
Logika , yaitu kemampuan memrogram komputer untuk melakukan apapun yang kita
inginkan. Komputer akan bekerja seperti yang diilustrasikan oleh programmernya.
Kelenturan inilah yang menakutkan masyarakat. Sebenarnya masyarakat tidak takut
kepada komputer, tetapi takut terhadap orang-orang yang bekerja di belakang
komputer tersebut, jika memrogram untuk berbuat jahat.
2.
Faktor
Transformasi, yaitu komputer bisa mengubah secara drastis cara kita melakukan
sesuatu. Contoh yang paling umum adalah bahwa kita bisa mengirimkan surat
melalui fasilitas e-mail, yang bisa sampai tujuan dan dapat dibuka atau dibaca
di manapun kita berada.
3.
Faktor tidak kasat mata , yaitu semua operasi internal
komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai
pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan yang rumit terlihat dan
penyalahgunaan yang tidak tampak.
2.10 Hak Masyarakat atas Komputer
1.
Hak
atas akses komputer, yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer
dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan
memanfaatkan software yang ada.
2.
Hak atas keahlian komputer, pada awal komputer dibuat,
terdapat kekhawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya
pengangguran karena beberapa peran telah digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya
dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih
banyak.
3.
Hak atas spesialis komputer, pemakai komputer tidak semua
menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas.
Untuk bidang tertentu diperlukan spesialisasi bidang komputer, seperti kita
membutuhkan dokter atau pengacara.
4.
Hak atas pengambilan keputusan komputer, meskipun
masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana
komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.
2.11 PERMASALAHAN
ETIKA
Menurut Richard Masson
, masalah etika Teknologi Informasi diklasifikasi menjadi tiga hal sebagai berikut
berikut :
a.
Privasi
, yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan
orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya.
b.
Akurasi, layanan informasi harus diberikan secara tepat
dan akurat sehingga tidak merugikan pengguna informasi.
c.
Property , perlindungan kekayaan intelektual yang saat
ini digalakkan oleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mencakup empat hal :
1.
Hak
cipta(copy right),hak yang dijamin kekuatan hukum yang melarang menduplikasi
kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya.Diberikan selama 50 tahun.
2.
Paten,bentuk perlindungan yang sulit diberikan karena
hanya diberikan bagi penemuan inovatif dan sangat berguna.Berlaku selama 20
tahun.
3.
Rahasia perdagangan, perlindungan terhadap kekayaan dalam
perdagangan yang diberikan dalam bentuk lisensi atau kontrak.
4.
Akses
, Semua orang berhak untuk mendapatkan informasi.Perlu layanan yang baik dan
optimal bagi semua orang dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang
diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti
ketentuan hukum yang berlaku. Sedangkan etika dapat
dipakai dalam arti nilai yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya atau lazim di kenal dengan istilah kode etik.
Timbulnya
berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan
pemanfaatan sistem informasi disebabkan karena kurangnya kesadaran yang
dimiliki oleh pelanggar-pelanggar etika tentang hak setiap individu terhadap
kekayaan intelektualnya dan keselamatan/hak individu.
Etika
dalam masyarakat informasi harus senantiasa mendapat perhatian agar masyarakat
dapat waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi mereka. Dengan
memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan
secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Gurubangsa.20Maret2016.
http://dampakpositifnegatifkomputer.blogspot.in/2011/03/dampak-positif-dan-negatif-komputer.html
Ander.20Maret2016.
.http://storyofander.blogspot.in/2011/02/aplikasi-komputer-di-beberapa-bidang.html
Mildsend.20Maret2016.
https://mildsend.wordpress.com/2013/04/24/ancaman_gangguan_terhadap_teknologi_sistem_informasi_dan_penanggulangannya/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9391285232
Agung4ka.20Maret2016.
http://agung4ka.blogspot.in/2013/04/etika-dalam-penggunaan-teknologi.html
Windaolyvia.20Maret2016.
http://windaolyvia.blogspot.in/2011/06/etika-komputer.html
Tiarahahikuza.20Maret2016.
http://tiarahahikuza.blogspot.in/2011/04/keamanan-sistem-informasi.html
0 komentar:
Posting Komentar