Sabtu, 04 Juni 2016

SISTEM INFORMASI DAN MASYARAKAT



http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/9/99/Universitas_Jember.png
MAKALAH

SISTEM INFORMASI DAN MASYARAKAT
Disusun sebagai Pemenuhan Tugas matakuliah Pengantar Teknologi Informasi dengan Dosen Pengampu Bapak Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd



Oleh :
Kelompok 12/ kelas L


1.      Dhea Violetha Aisy Prayudha      (150210204002)
2.      Muhammad Nur Faiz                    (150210204035)
3.      Dini Ratna Sari                             (150210204035)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dewasa ini teknologi informasi (TI) dan sistem informasi berkembang sangat pesat. TI semakin canggih dan dapat diandalkan untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara organisasi, individu dan juga sosial. Peran aplikasi TI saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus menjadi tempat bergantung para penggunanya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Penggunaan TI, termasuk Web, telah membawa banyak perubahan organisasional dalam berbagai area seperti struktur, otoritas, kekuatan, tugas dalam pekerjaan, jenjang karier karyawan, supervisi, serta pekerjaan manager. TI menimbulkan berbagai dampak pada individu dalam pekerjaannya. TI telah menguntungkan untuk menganani masalah manusia dan sosial.
Perkembangan TI khususnya internet yang berkembang pesat, mengubah pola penggunaan internet dari sebuah alat bantu menjadi gaya hidup (life style) di lingkungan masyarakat. Kemudahan akses jaringan internet dengan bantuan piranti elektronik yang mendukung seperti smartphone dan ipad turut mendukung evolusi pola penggunaan teknologi informasi pada masyarakat.
Perlu menjadi catatan besar disini adalah, apalah TI hanya memiliki pengaruh positif?
Pada kenyataannya, selain berbagai hal positif yang dapat diambil dengan memanfaatkan TI, terdapat pula berbagai dampak negatif yang terjadi. TI yang merambah seluruh kalangan dalam masyarakat mengharuskan diperlukannya kontrol yang tepat agar teknologi informasi dapat dipergunakan dalam koridor yang seharusnya. Dalam dunia maya, isu permasalahan kejahatan (cybercrime) juga turut mendapatkan perhatian besar. Kasus kejahatan seperti pembajakan software secara ilegal, sampai dengan permasalahan kesehatan yang menjadi efek negatif dari teknologi informasi. Dalam dunia maya, tindakan kriminal dapat dilakukan secara cepat tanpa melalui kontak fisik dengan korbannya. Kasus kecanduan internet khususnya pada generasi muda juga dilaporkan semakin meningkat
1.2.Rumusan masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Apa hubungan dari sistem informasi dan masyarakat ?

1.3.Tujuan
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Dapat mengetahui hubungan dari sistem informasi dan masyarakat.



























BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Dampak Positif dan Negatif Komputer
Setiap orang yang bergelut dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pasti sering berhadapan dengan komputer (internet). Apalagi di zaman globalisasi sekarang ini banyak situs jejaring social seperti Facebook, twitter, friendster dan lain-lain, yang menjadikan teknologi semakin maju. Perlu diingat terdapat beberapa faktor yang dapat menjadikan komputer berdampak positif bahkan negatife
1.    Dampak Positif
·      Supporting the process of globalization
Mendukung proses globalisasi, yaitu tidak hanya membuat dunia tanpa batas dan belahan dunia yang satu seolah dekat dengan belahan dunia yang lainnya, sehingga orang-orang didalamnya dapat saling menyampaikan gagasan atau memperoleh informasi dengan mudah, cepat, dan terasa dekat satu sama lain. Pada kenyataannya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.
·      Easing the process of communication, memudahkan proses komunikasi. Dengan adanya teknologi internet, maka komuikasi antara seseorang dengan orang lain dapat berlangsung dengan lebih murah, cepat, dan efisien.
·      Saving cost, menghemat biaya. Membantu komputerisasi proses-proses bisnis, sehingga beberapa proses yang biasa dilakukan secara manual dapat dikurangi dan pada akhirnya dapat menghemat proses biaya tersebut, conton ATM, Pembayaran listrik dan lain-lain.
·      Bridging or overcoming the cultural gap,
Menjembatani atau mengatasi perbedaan budaya, yaitu menjadi jembatan bagi masyarakat yang mempunyai perbedaan budaya untuk dapat saling berkomunikasi dan memungkinkan terjadinya pertukaran pandangan atau gagasan; peningkatan kesadaran untuk hidup rukun, serta mengurangi prasangka buruk yang mungkin timbul sebagai akibat dari perbedaan buadaya dan cara pandang.
·      Providing more time and opportunities, menyediakan lebih banyak waktu dan kesempatan.
·       Providing new job, menyediakan lahan atau bidang pekerjaan yang baru.
2.    Dampak Negatif
·      Menimbulkan pengangguran, hal ini tentu berkaitan dengan kemampuan setiap individu, karena dalam penggunaan komputer membutuhkan kemampuan khusus, dan untuk membutuhkan keterampilan khusus ini membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga tidak semua orang mempunyai kesempatan mempelajarinya.
·      Memungkinkan seseorang, khususnya anak-anak untuk meniru budaya kekerasan dan budaya yang tidak sesuai dengan adat bangsa Indonesia. Memungkinkan munculnya penipuan atau jenis kejahatan baru melalui internet
·      Terlalu lama menggunakan komputer dapat mengakibatkan merusak mata
2.2   Aplikasi Komputer di Beberapa Bidang
1.     Dalam Bidang Sains
Sejarah perkembangan sains dan teknologi memang selalu dihiasi oleh wacana-wacana kritis menyangkut efek dan pengaruhnya terhadap masa depan dunia kehidupan. Sejak pertengahan abad-19 hingga kini, beberapa pemikir, mulai Baudellaire, Tolstoy, Sorokin, hingga Heidegger, Adorno dan Virilio telah membentangkan berbagai gambaran suram sains dan teknologi, yang dilihat telah menciptakan berbagai masalah kemanusiaan, degradasi peradaban, dan penghancuran diri sendiri umat manusia (self destruction). Tidak sedikit pula pemikir-pemikir lain yang bersikap lebih optimistik terhadap perkembangan sains dan teknologi.
Terlepas dari gambaran cerah atau suram yang ditampilkannya, sains dan teknologi selalu membentangkan sebuah kemungkinan dunia (the possible world) atau sebuah ‘masa depan imajiner’ (imaginary future), yaitu imajinasi tentang sebuah masyarakat masa depan yang dibangun melalui kekuatan sains dan teknologi. Sains dan teknologi berperan besar dalam mengkonstruksi sebuah arsitektur ‘realitas’ yang diimajinasikan (imagining reality), meskipun kerap sekali realitas yang dikonstruksi oleh sains dan teknologi tidak seperti yang dibayangkan, karena berbagai ekses buruk yang dihasilkannya. Ada jurang yang lebar antara imajinasi dan realitas.
Dalam relasinya dengan perkembangan sastra, khususnya sastra kontemporer Indonesia, pertanyaan mendasar yang muncul adalah apakah perkembangan sains dan teknologi mutakhir dapat berperan dalam membangun sebuah dunia sastra masa depan yang lebih imajinatif, kreatif, eksporatif dan produktif, atau malah sebaliknya menghasilkan sebuah lorong gelap dan suram yang menuju ke arah “degradasi sastra”? Bila demikian, maka pengambil ide atau inspirasi dari sains dan teknologi, sastra semestinya dibangun sebagai sebuah “wacana kritis” dan “reflektif”, untuk “memandu” arah perkembangan sains dan teknologi itu sendiri.
Sains dan teknologi adalah sebuah bentuk ‘pembentangan kemungkinan dunia’ (possible world) atau sebuah “perluasan medan pengalaman” (field of experience). Melalui sains dan teknologi dibentangkan sebuah dunia yang belum pernah ada, belum terbayangkan atau belum terimajinasikan sebelumnya. Pembentangan sains dan teknologi adalah pembentangan penuh ambiguitas. Di satu pihak, sains dan teknologi membentangkan semacam horizon pengharapan (horizon of expectation): pengembaraan tak bertepi, pengetahuan tanpa batas, pengalaman tanpa pembatas. Di pihak lain, ia menciptakan pula ketakterlukisan yang enigmatik, kecemasan yang tanpa akhir (anxiety), rasa ketakamanan ontologis (ontological insecurity), keterserapan dan kecanduan, serta ketakpastian identitas dan subyektivitas.
Ada tiga kecenderungan utama pemikiran tentang sains dan teknologi dalam perannya membangun sebuah rumah (oikos) atau tempat (topos) bagi masyarakat manusia, yaitu:
·      utopianisme (utopianism) sebagai pandangan optimis tentang peran positif sains dan teknologi,
·      distopianisme (dystopianism), sebagai pandangan pesimis tentang sains dan teknologi, dan
·      ‘hiper-topianisme’ (hypertopianism), sebagai pandangan ‘fatalis’ tentang sains dan teknologi
2.    Dalam Bidang Teknik/Pembelajaran
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
3.    Dalam bidang bisnis ekonomi
Belakangan ini kita banyak mendengar kemajuan di bidang informasi, telekomumikasi dan teknologi informasi yang begitu pesat yang berorientasi pada TI. Dengan semakin gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka TI juga semakin marak pada kehidupan masayarakat. Bagi masyarakat yang masih awam akan TI wajib mengenal dan mempelajarinya agar dapat menyesuaikan dengan tren yang berkembang. Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line , diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).
Pada era tahun 70-an seorang pakar manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya manusia dan informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa menjelang abad ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat secara internal maupun eskternal.
TI memiliki banyak peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Membantu Manusia dalam: meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan masalah).
Kegunaan utama TI adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam memanfaakannya.  Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin “high-tech” TI yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi, tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia.
Tanggung jawab pemakai TI akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja TI. Peran yang dimainkan pemakai adalah tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya dalam berbagai situasi, pemakai harus dapat menggunakan TI dengan benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain, pemakai  harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam sistem komputer atau yang dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan kerusakan.
4.    Dalam Bidang Administrasi Umum
Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan,tidak semuanya pandangan demikian itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata- usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dansurat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar.
Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum.
 Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagipara pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
Bertolak dari pemikiran tersebut di atas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukunya saat ini, kiranya perlu adanya sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi satuan-satuan pendidikan di Indonesia. Format administrasi pendidikan yang dimaksudkan adalah mudah pengelolaannya, mudah pemahamannya dan bisa ditangani oleh tenaga-tenaga yang pas-pasan pengetahuan Teknik Informasinya. Padahal sementara ini banyak institusi baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang membutuhkan data pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dengan berbagai macam format administrasi, sesuai kepentingan mereka.
Oleh karena itu dalam lingkup masalah ini, penulis hanya membatasi dalam membahas:
a.    Format baku data administarsi kependidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan
b.    Pelayanan informasi data administasi kependidikan.
5.    Dalam Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Bahkan baru-baru ini salah satu bank swasta di Indonesia memperkenalkan suatu alat yang akan menggantikan penggunaan uang.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi, karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar, sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam TI, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya TI tersebut.
6.    Dalam Bidang Pendidikan
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif. Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
a.  Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
b. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/ latihan dalam sebuah jaringan
c.  Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
d. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan TI dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Selain memiliki kegunaan yang positive teknologi informasi juga memiliki dampak negative dalam proses pendidikan antara lain:
1.    Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2.    Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tinggi, maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Adapun keuntungan dam kerugian teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan adalah:
Keuntungan :
1.    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan.
2.    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.    Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.    Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
1.      Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.      Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
7.    Dalam Bidang Pemerintahan
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan TI ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
a.      Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
b.      Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
8.    Dalam Bidang Kesehatan/Kedokteran
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sementara untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
9.    Dalam Bidang Perindustrian
Komputer digunakan di dalam bidang industri (CAM–Computer Aided Manufacturing) untuk menghasilkan produktivitas kinerja yang tinggi, mengurangkan biaya dan menangani masalah kekurangan tenaga kerja. Misalnya, robot diciptakan untuk menjalankan semua kerja dengan mengikuti arahan yang diberikan melalui komputer seperti memasang komponen-komponen kereta atau membukanya kembali, membersihkan minyak dan menyembur cat dalam industri pemasangan kereta. Untuk merancang sebuah mobil digunakan CAD–Computer Aide Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh globalisasi dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme bangsa.
Secara umum globalisasi dapat dikatakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Menurut Edison A. Jamli (Edison A. Jamli dkk, Kewarganegaraan, 2005), globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
TIK adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini dikenal asas “kebebasan arus informasi” berupa proses dua arah yang cukup berimbang yang dapat saling memberikan pengaruh satu sama lain.
10.    Dalam Bidang Transportasi
Komputer digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya tertentu.
11.    Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan
Komputer juga dicipta untuk tujuan perperangan dalam sistem senjata, pengendalian dan komunikasi. Kapal perang dan kapal terbang yang modern dipasang dengan peralatan komputer yang canggih untuk membantu dalam melakukan navigasi atau serangan yang lebih tepat. Komputer juga digunakan untuk latihan simulasi perperangan bagi calon prajurit untuk mengurangkan biaya.

2.3  Komputer dan Pengangguran
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak perubahan teknologi, misalnya penggantian tenaga kerja oleh mesin, komputer atau tenaga robot. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
2.4 Kriminal dan Sabotase
Kejahatan berbasis komputer merupakan bagian dari masalah umum kejahatan kerah putih. Masalah kejahatan kerah putih merupakan masalah yang serius. Statistik menunjukkan bahwa kerugian perusahaan terkait dengan kecurangan lebih besar dari total kerugian akibat suap, perampokan, dan pencurian. Hal ini mungkin mengejutkan karena kita jarang membaca kejahatan semacam ini di dalam media massa. Hal ini terjadi karena di sebagian besar kasus, kecurangan yang terdeteksi jarang diajukan ke meja hijau karena bisa membuat publik mengetahui kelemahan pengendalian internal perusahaan. Manager enggan berhadapan dengan sisi negative publisitas yang bisa menimbulkan penghakiman masyarakat.
Keamanan sistem informasi merupakan masalah internasional. Banyak negara memiliki undang-undang yang ditujukan pada masalah keaman komputer. Di Amerika Serikat, berbagai undang-undang, regulasi, dan publikasi ditunjukan pada masalah kejahatan komputer. Banyak negara bagian telah mengeluarkan statula kriminal guna menentang kejahatan komputer. Computer Fraud and Abuse Act Tahun 1986 menyatakan akses tidak legal yang dilakukan dengan sengaja terhadap data yang disimpan dalam komputer lembaga keuangan, komputer yang dimiliki atau digunakan oleh pemerintah federal, atau komputer yang beroperasi dalam perdagangan terbatas merupakan sebuah kejahatan federal. Pencurian password untuk akses komputer juga dilarang. Tindakan kriminal ditentukan oleh kerugian perangkat lunak senilai $1,000 atau lebih; pencurian barang berwujud, jasa, atau uang; atau akses tanpa atau dengan perubahan terhadap catatan medis. Denda tanpa mencapai $250,000 atau dua kali lipat nilai data yang dicuri, dan pelaku utama dapat dikenai hukuman penjara satu sampai dengan lima tahun.
National Commission on Fraudulent Financial Reporting (Treadway Commission) mengaitkan kecurangan manajemen dengan kejahatan komputer. Kecurangan manajemen merupakan kecurangan yang dengan sengaja dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk menipu investor dan kreditor melalui pelaporan keuangan yang menyesatkan. Kecurangan semacam ini dilakukan oleh mereka yang memiliki posisi cukup tinggi di dalam organisasi sehingga memungkinkan mereka melanggar pengendalian akuntansi. Memang bisa saja manajemen melakukan kesalahan lain yang memiliki potensi untuk merugikan karyawan atau investor, namun biasanya istilah kecurangan namajemen mengacu pada manipulasi laporan keuangan. Undang-Undang Keamanan Komputer Internasional :
Treadway Commission mendefinisikan kejahatan pelaporan keuangan sebagai perilaku sengaja atau tidak sengaja, entah dengan melakukan sesuatu atau lalai melakukan sesuatu, yang menghasilkan laporan keuangan yang secara material menyesatkan. Komisi memelajari 456 kasus siding terhadap auditor. Kecurangan manajemen ditemukan pada separuh dari total kasus tersebut. Komisi mengamati bahwa sistem informasi berbasis komputer menggandakan potensi penyalahgunaan atau rekayasa informasi sehingga meningkatkan risiko kecurangan dalam peloporan keuangan.
Sabotase komputer membahayakan sistem informasi. Perusakan sebuah komputer atau perangkat lunak dapat menyebabkan kebangkrutan suatu perusahaan. Karyawan yang tidak puas, khususnya yang telah dipecat, biasanya merupakan pelaku sabotase utama. Sabotase telah menjadi isu besar dalam perdagangan web. Pada satu sisi, biaya tahunan yang dikeluarkan untuk keamanan elektronik lebih dari $6 miliar. Pda sisi lain, keberhasilan hacker menyerang website semakin meningkat. Bahkan perusahaan besar dengan sistem yang canggih pun harus menjadi korban. Hampir setiap hari media keuangan secara terus menerus melaporkan kasus hacker yang berhasil mengambil alih Website perusahaan.

2.5     Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa keterampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu
1.         Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi
2.         Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
3.         Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
4.         Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi. Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem informasi
Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi. Bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk informasi, baik segi kualitas, kuantitas dan ketetapan waktunya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar keefektifan seluruh sistem pengendalian. Pembangunan lingkungan pengendalian yang bagus tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1.      Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi Menciptakan moral yang tinggi dan suatu lingkungan yang kondusif untuk mendukung terwujudnya keamanan.
2.      Struktur Organisasi Dalam banyak organisasi, akuntansi, komputasi, dan pemrosesan data semuanya diorganisasi di bawah chief information officer (CIO). Divisi semacam ini tidak hanya menjalankan fungsi pencatatan akuntansi tradisional, tetapi juga berbagai fungsi komputasi.
3.      Dewan Direksi dan Komitenya Dewan direksi harus menunjuk komite audit. Komite audit harus menunjuk atau menyetujui pemilihan auditor internal.
4.      Akitivitas Pengendalian Manajemen Penting untuk membangun pengendalian terkait dengan penggunaan dan pertanggung jawaban semua sumber daya sistem komputer dan informasi. Harus ada anggaran yang dibuat terkait dengan akuisisi peralatan dan perangkat lunak, terkait dengan biaya operasi, dan terkait dengan penggunaan. Pengendaliaan anggaran penting dalam lingkungan komputer karena ada kecenderungan di banyak perusahaan untuk mengeluarkan biaya terlalu banyak dalam teknologi informasi.
5.      Fungsi Audit Internal Sistem keamanan komputer harus diaudit secara konstan dan dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertambah. Tugas pengendalian dalam Sistem Informasi yang terdiri dari :
·      Proses menjamin bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara efektif dan efesien.
·      Berorientasi pada transaksi.
·      Dilakukan berulangkali (amat sistematis).  
·      Ada hubungan sebab akibat (lebih ilmiah).
2.6    Gangguan Terhadap Teknologi Sistem  Informasi
Gangguan-gangguan terhadap teknologi sistem informasi dapat dilakukan secara :
1.    Tidak segaja
Gangguan terhadap teknologi sistem informasi yang dilakukan secara tidak sengaja dapat terjadi karena :
a.       Kesalahan teknis (technical errors)
Kesalahan perangkat keras (hardware problems), kesalahan di dalam penulisan sintak perangkat lunak (syntax errors), kesalahan logika (logical errors)
b.      Gangguan lingkungan (environmental hazards ) meliputi kegagalan arus listrik karena petir
c.       Ke salahan manusia (human errors)
2.    Sengaja
Kegiatan yang disengaja untuk menganggu teknologi sistem informasi termasuk dalam kategori :
a)      Computer abuse : adalah kegiatan sengaja yang merusak atau menggangu teknologi sistem informasi.
b)     Computer crime (Computer fraud) : adalah kegiatan computer abuse yang melanggar hukum, misalnya membobol sistem komputer.
c)      Computer related crime : adalah kegiatan menggunakan teknologi komputer untuk melakukan kejahatan, misalnya dengan menggunakan internet untuk membeli barang dengan menggunakan kartu kredit.

2.7    Solusi
A.  Pengendalian akses.
Pengendalian akses dapat dicapai dengan tiga langkah, yaitu:
1.    Identifikasi pemakai (user identification).
Mula-mula pemakai mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menyediakan sesuatu yang diketahuinya, seperti kata sandi atau password. Identifikasi tersebut dapat mencakup lokasi pemakai, seperti titik masuk jaringan dan hak akses telepon.
2.    Pembuktian keaslian pemakai (user authentication).
Setelah melewati identifikasi pertama, pemakai dapat membuktikan hak akses dengan menyediakan sesuatu yang ia punya, seperti kartu id (smart card, token dan identification chip), tanda tangan, suara atau pola ucapan.
3.    Otorisasi pemakai (user authorization).
Setelah melewati pemeriksaan identifikasi dan pembuktian keaslian, maka orang tersebut dapat diberi hak wewenang untuk mengakses dan melakukan perubahan dari suatu file atau data.
B.  Memantau adanya serangan pada sistem.
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya penyusup yang masuk kedalam sistem (intruder) atau adanya serangan (attack) dari hacker. sistem ini biasa disebut “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu admin melalui e-mail atau melalui mekanisme lain. Terdapat berbagai cara untuk memantau adanya penyusup. Ada yang bersifat aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan melakukan pemantauan pada logfile.
C.  Penggunaan Enkripsi.
Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan menggunakan teknologi enkripsi data. Data-data yang dikirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
2.8    Etika Teknologi Informasi
Etika dalam Sistem Informasi Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan. Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya. Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK:
1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal
3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah system
4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun
5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik
6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat
7. Menjunjung tinggi HAKI. Misalnya, pencantuman url website yang menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik
8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung
2.9    Etika Komputer
Etika komputer adalah sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi kompuetr, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tsb secara etis. Etika komputer juga bisa di definisikan sebuah frase yang sering digunakan namun sulit untuk didefinisikan. Untuk menanamkan kebiasaan komputer yang sesuai, etika harus dijadikan kebijakan organsasi etis. Sejumlah organisasi mengalamatkan isu mengenai etika komputer dan telah menghasilkan guideline etika komputer, kode etik.
Menurut James Moore, terdapat tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu
1.      Kelenturan Logika , yaitu kemampuan memrogram komputer untuk melakukan apapun yang kita inginkan. Komputer akan bekerja seperti yang diilustrasikan oleh programmernya. Kelenturan inilah yang menakutkan masyarakat. Sebenarnya masyarakat tidak takut kepada komputer, tetapi takut terhadap orang-orang yang bekerja di belakang komputer tersebut, jika memrogram untuk berbuat jahat.
2.      Faktor Transformasi, yaitu komputer bisa mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu. Contoh yang paling umum adalah bahwa kita bisa mengirimkan surat melalui fasilitas e-mail, yang bisa sampai tujuan dan dapat dibuka atau dibaca di manapun kita berada.
3.      Faktor tidak kasat mata , yaitu semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan yang rumit terlihat dan penyalahgunaan yang tidak tampak.
2.10     Hak Masyarakat atas Komputer
1.    Hak atas akses komputer, yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan memanfaatkan software yang ada.
2.    Hak atas keahlian komputer, pada awal komputer dibuat, terdapat kekhawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran telah digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak.
3.    Hak atas spesialis komputer, pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialisasi bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau pengacara.
4.    Hak atas pengambilan keputusan komputer, meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.
2.11     PERMASALAHAN ETIKA
Menurut Richard Masson , masalah etika Teknologi Informasi diklasifikasi menjadi tiga hal sebagai berikut berikut :
a.       Privasi , yaitu hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan orang lain yang memang tidak berhak untuk melakukannya.
b.      Akurasi, layanan informasi harus diberikan secara tepat dan akurat sehingga tidak merugikan pengguna informasi.
c.       Property , perlindungan kekayaan intelektual yang saat ini digalakkan oleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) mencakup empat hal :
1.  Hak cipta(copy right),hak yang dijamin kekuatan hukum yang melarang menduplikasi kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya.Diberikan selama 50 tahun.
2.  Paten,bentuk perlindungan yang sulit diberikan karena hanya diberikan bagi penemuan inovatif dan sangat berguna.Berlaku selama 20 tahun.
3.  Rahasia perdagangan, perlindungan terhadap kekayaan dalam perdagangan yang diberikan dalam bentuk lisensi atau kontrak.
4.  Akses , Semua orang berhak untuk mendapatkan informasi.Perlu layanan yang baik dan optimal bagi semua orang dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.









BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku. Sedangkan  etika  dapat dipakai dalam arti nilai yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya atau lazim di kenal dengan istilah kode etik.
Timbulnya berbagai permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan sistem informasi disebabkan karena kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh pelanggar-pelanggar etika tentang hak setiap individu terhadap kekayaan intelektualnya dan keselamatan/hak individu.
 Etika dalam masyarakat informasi harus senantiasa mendapat perhatian agar masyarakat dapat waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi mereka. Dengan memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.










DAFTAR PUSTAKA


Ander.20Maret2016. .http://storyofander.blogspot.in/2011/02/aplikasi-komputer-di-beberapa-bidang.html



Windaolyvia.20Maret2016. http://windaolyvia.blogspot.in/2011/06/etika-komputer.html


0 komentar:

Posting Komentar