Sabtu, 04 Juni 2016

RESUME MURID BERKELAINAN



RESUME
MURID BERKELAINAN

Disusun Oleh:

                 Nama
NIM
                  Yuly Raudhotul H
150210204073
            Mudzrikatin Nuris S
150210204058
                  Dini Ratna Sari               
150210204036
                  Wahyu Nur J
                 Suraidah Tiyah                  
150210204022
150210204156








UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015



A.   HAK DAN KEBUTUHAN MURID BERKELAINAN
Murid berkelainan tentunya memilik hak yang sama dengan murid yang normal.      Hal ini tercantum dalam undang-undang, yaitu mereka:
a)      Berhak mendapatkan pemeliharaan
b)      Berhak mendapatkan pendidikan
c)      Berhak mendapatkan jaminan kerja
d)     Berhak berpendapat
e)      Berhak bersuara dan sebagainya
Pada dasarnya kebutuhan murid berkelainan adalah sama dengan kebutuhan anak normal, hanya saja ia mempunyai kebutuhan khusus disebabkan kelainannya, kebutuhan yang dimaksudkan adalah:
a)      Kebutuhan sosial: mereka memerlukan kontak dan kerjasama dengan orang lain.
b)      Kebutuhan pendidikan: Mereka harus dibantu supaya tidak disisihkan dari perencanaan dan langkah-langkah pendidikan.
c)      Kebutuhan disiplin: mereka perlu mengenal disiplin.
d)     Kebutuhan akan gambaran diri: agar mereka dapar mengambil langkah yang tepat sesuai dengan kenyataan dirinya.
e)      Kepercayaan diri: sangat perlu bagi murid berkelainan, karena orang yang tidak percaya pada dirinya akan selalu diliputi keragu-raguan dan rasa menderita.
f)       Kebebasan berkembang: mereka harus merasa bahwa mereka berhak berkembang sesuai dengan keadaannya masing-masing.

B.  JENIS-JENIS MURID BERKELAINAN
Jenis-jenis peserta didik terdiri atas kelainan fisik dan/atau mental dan/atau kelainan perilaku.
a)    Kelainan fisik meliputi:
1)   Tuna Netra
Pengertian tunanetra tidak saja mereka yang buta, tetapi  mencakup juga mereka yang mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup sehari-hari, seperti rabun.
2)   Tuna Rungu
Tuna rungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengkibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indra pendengarannya.
3)   Tuna Daksa
Tuna daksa berarti suatu keadaan rusak atau terganggu sebgai akibat gangguan bentuk tau hambatan pada tulang, otot, atau sendi dalam fungsinya yang normal.
b)   Kelainan mental meliputi:
1)      Tuna Grahita Ringan
2)      Tuna Grahita Sedang
c)    Kelainan perilaku meliputi tuna laras
Anak tuna laras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik da akan mengganggu situasi belajarnya.
d)   Kelainan peserta didik(murid) dapat juga terwujud sebgai kelainan ganda

C.  KARAKTERISTIK SETIAP JENIS MURID BERKELAINAN
a.    Tuna Netra
Anak-anak dengan gangguan penglihatan dapat diketahui dala kondisi berikut:
1)   Ketajan penglihatannya kurang dari ketajaman yang dimiliki orang awas
2)   Terjadi kekeruhan pada lensa mata atau terdapat cairan tertentu
3)   Posisi mata sulit dikendalikan oleh syaraf otak
4)   Terjadinya kerusakan susunan syaraf otak yang berhubunga dengan penglihatan
b.    Tuna Rungu
Untuk kepentingan pendidikan ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·      Tingkat I: Kehilangan kemampuan mendengar antara 35 sampai 54 dB, penderta hanya memerlukan latihan berbicara dan bantuan mendengar secara khusus.
·      Tingkat II: Kehilangan kemampuan mendengar antara 55 sampai 69 dB, penderitanya kadang-kadang memerlukan penempatan sekolah secara khusus. Dalam kebiasaan sehari-hari memerlukan latihan bicara, dan bantuan latihan berbahasa secara khusus.
·      Tingkat III: Kehilangan kemampuan mendengar antara 70 sampai 89 dB, Pada tingkat ini penderita memerlukan pelayanan pendidikan khusus
·      Tingkat IV: kehilanga kemampuan mendengar dari 90 dB, ke atas. Pada tingkat ini sama halnya dengan tingkat III.
c.    Tuna Daksa
Tuna daksa dapat diklasifikasikan sebaga berikut:
·      Kesadaran yang dibawa sejak lahir atau kesusahan yang merupakan keturunan, diantaranya meliputi:
§  Kaki seperti tongkat
§  Tangana seperti tongkat
§  Jari yang lebih dari lima pada masing-masing tangan atau kaki
§  Kerdil atau pendek sekali
§  Kepala kecil atau tidak normal
§  Kepala besar karena berisi cairan
·      Kerusakan pada waktu kelahiran yang meliputi:
§  Kerusakan pada syaraf lengan akibat akibat tertekan atau tertarik waktu kelahiran
§  Tulang yang rapuh dan mudah patah
·      Infeksi, diantaranya meliputi:
§  Taerkolonis tulang (menyerang  sendi paha sehingga menjadi kaku)
§  Osteomyelitis (radang didalam dan disekeliling sumsum tulang karena bakteri)
§  Paliomyelitis (Infeksi virus yang mungkin menyebabkan kelupuhan)
·      Kondisi traumatik atau kesusahan traumatik akibat:
§  Amputasi
§  Kecelakaan akibat luka bakar
·      Tumor
§  Oxoxtosis (lemah tulang)

d.             Tuna Grahita
Beberapa karakteristik umum anaktuna grahita yang dapat dipelajari, sebagai berikut:
·         Keterbatasan intelegensi
·         Keterbatasan sosial, dengan ciri – ciri:
§  Cenderung berteman dengan anak yang lebih muda dari usianya
§  Ketergantungan terhadap orang tua sangat besar
§  Tidak mampu memikul tanggung jawab
·         Keterbatasan fungsi – fungsi mental lainnya, seperti:
§  Kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu
§  Kurang mampu membedakan yang baik dan yang buruk dan yang benar dengan yang salah
§  Tidak membayangkan terlebih dahulu konsekunsi dari suatu perbuatan
Klasifiksi anak tuna grahita dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tuna grahita ringan
2.Tuna grahita sedang
3.Tuna grahita kuat
e.              Tuna Laras
Secara garis besar anak tuna laras dapat diklasifikasikan sebagai anak yang menglami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan yang mengalami gangguan emosi.
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MURID BERKELAINAN
Sebab –sebab sebelum dilahirkan, pda saat dilahirkan dan setelah dilahirkan.
a.       Sebelum dilahirkan
1.      Gangguan Genetika
Gangguan genetika ada dua jenis yaitu: penyimpangan yang terjadi pada gen dan penyimpangan yang terjadi pada kromosom.
2.      Infeksi Ibu Hamil
Yang dapat menimbulkan kelainan pada infeksi ini yaitu infeksi oleh TORCHES (Toxoplasmosis Robella Cytomegalovirus Herpes Virus dan Syphilis), dan yang paling sering adalah infeksi oleh virus rubella.
Tembuni ((ari-ari) yang salah satu fungsinya adalah melindungi janin terhadap infeksi tidak mempunyai perlindngan terhadap virus yang satu ini.
1.                   Usia Ibu Hamil
Usia ibu hamil diatas 35 tahun mempunyai resiko tinggi terhadap kecacatan ini.


0 komentar:

Posting Komentar