Sabtu, 04 Juni 2016

RELASI FUNGSI



RELASI FUNGSI

1.    Pengertian Relasi
Relasi adalah aturan yang menghubungkan setiap anggota himpunan A ke himpunan B. Dimana A disebut domain (daerah asal) dan B disebut kodomain (daerah kawan). relasi dari A ke B ditulis dengan aRb atau R(a,b)
Contoh :
A                                 B





Dari contoh diatas, jika kita mencari domain,kodomain, dan rangenya, maka berturut-turut adalah sebagai berikut:
·         Daerah asal (Domain) D={1,2,3}= himpunan A
·         Daerah kawan (Kodomain) K={2,4,6}= himpunan B
·         Daerah hasil (Range) Rg={2,4,6)

2.    Cara menyatakan relasi
Relasi dapat dinyatakan dengan 3 cara yaitu :
a.       Diagram panah
b.      Diagram cartesius
c.       Himpunan pasangan berurutan

a.      Diagram panah
Langkah-langkah menyatakan relasi dengan diagram panah
1.      Himpunan pertama atau himpunan A diletakkan di sebelah kiri
2.      Himpunan kedua atau himpunan B diletakkan di sebelah kanan
3.      Buatlah anak panah menunjukkan relasi antara himpunan A dengan himpunan B
Contoh :
A = (Ani, Irfan, Arman, Ahmad, Erwin)
Himpunan-A-ke-BB = (Bakso, Nasi goreng, Mie ayam, Coto, Ikan Bakar)






b.      Diagram cartesius
Langkah-langkah menyatakan relasi dengan diagram cartesius
1.      Anggota himpunan pertama atau himpunan A diletakkan pada sumbu horizontal
2.      Anggota himpunan kedua atau himpunan B diletakkan pada sumbu vertikal
3.      Buatlah Noktah (∙) yang menunjukkan relasi antara himpunan A dengan himpunan B.





Contoh
Himpunan-diagram-Cartesius


                                                        

c.       Himpunan pasangan berurutan
Contoh :
1.      Himpunan anak kita nyatakan sebagai himpunan A dan himpunan makanan yang disukai kita nyatakan sebagai himpunan B. Kita daftarkan masing-masing anggota himpunan A dan anggota himpunan B, yaitu:
A = {Aris , Bari , Cecep , Darla , Fira}
B = { soto, rawon, gulai, nasi goreng, sate, sop }
2.      Kita pasangkan anggota himpunan A dan anggota himpunan B dengan aturan   relasi: ”makanan kesukaannya” dalam bentuk (x , y) . Himpunan yang anggotanya semua pasangan berurutan (x , y) dinamakan himpunan pasangan berurutan. Relasi dari himpunan A ke himpunan B kita nyatakan dengan himpunan pasangan berurutan sebagai berikut:
a R b= {(Aris , rawon) , (Aris , sop) , (Bari , soto) , (Bari , rawon) , (Bari , gulai) , (Cecep , sate) , (Cecep , nasi goreng) , (Fira , sate)} 

3.    Macam-macam relasi
a.      Reflekatif
Misalkan R sebuah relasi yang didefinisikan pada himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat refleksif jika untuk p € P berlaku (p,p) €  R.
Contoh : Diberikan Himpunan P = {1,2,3}. Didefinisikan relasi R pada himpunan P dengan hasil adalah himpunan S = {(1,1), (1,2), (2,2), (2,3), (3,3), (3,2)}. Relasi R tersebut bersifat reflektif  sebab setiap angggota himpunan P berpasangan atau berelasi dengan dirinya sendiri.
b.      Simetris
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat simetris, apabila untuk setiap (x,y) € R berlaku (y,x) €  R.
Contoh : Diberikan himpunan P ={1,2,3}. Didefinisikan relasi R pada himpunan P dengan R ={(1,1), (1,2), (1,3), (2,2), (2,1), (3,1), (3,3)}. Relasi R tersebut bersifat simetris untuk setiap (x,y) € R, berlaku (y,x) € R.
c.       Transitif
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R bersifat Transitif, apabila untuk setiap (x,y) € R dan (y,z) € R maka berlaku (x,z) € R.
Contoh : Diberikan himpunan P ={1,2,3}. Didefinisikan relasi  pada himpunan P dengan hasil relasi adalah himpunan  R= {(1,1), (1,2), (1,3), (2,2), (2,1), (3,1), (3,3)}. Relasi R tersebut bersifat Transitif sebab (x,y) € R din (y,z) € R  berlaku (x,z) € R.
d.      Antisimetris
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R dikatakan bersifat antisimetris, apabila untuk setiap (x,y) € R dan (y,x) € R berlaku x=y.
Contoh : Diberikan himpunan C = {2,4,5}. Didefinisikan relasi R pada himpunan C dengan R = {(a,b) € a kelipatan b, ab € C} sehingga diperoleh R = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R tersebut bersifat antisimetris.
e.       Ekuivalensi
Misalkan R sebuah relasi pada sebuah himpunan P. Relasi R disebut relasi ekivalensi jika dan hanya jika relasi R memenuhi sifat refleksif, simetris, dan transitif.
Contoh : Dibmerupakan relasi ekivalensierikan himpunan P = {1,2,3}. Didefinisikan relasi pada himpunan P dengan R={(1,1),(1,2),(2,2),(2,1),(3,3)}. Relasi R tersebut bersifat refleksif, simetris din transitif. Oleh karena itu relasi R merupakan relasi ekivalensi.

                                                                                          













1.    Pengertian fungsi
fungsi (pemetaan) adalah suatu relasi yang memasangkan setian anggota dari A dengan tepat satu anggota dari B, dan dapat ditulis F: A          B









Untuk lebih memahami tentang fungsi, perhatikan relasi berikut ini:
Penjelasan :
A.    Bukan fungsi, sebab ada sebuah unsur dari A yang tidak mempunyai pasangan dari B
B.     Bukan fungsi, sebab ada sebuah unsur dari A yang berpasangan dengan dua unsur dari B
C.     Fungsi, sebab setiap unsur dari A dipasangkan dengan tepat satu anggota dari B
D.    Fungsi, sebab setiap unsur dari A dipasangkan tepat satu dengan anggota dari B 

2.    Cara menyatakan fungsi
Suatu fungsi juga dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu dengan diagram panah , diagram cartesius , dan himpunan pasangan berurutan
Contoh :
  Diketahui A = { a, i, u, e, o } dan B = { 1, 2, 3, 4 }
   a. Buatlah diagram panah yang menunjukkan
       pemetaan f yang ditentukan oleh : a à 1 , 
        i à 2 , u à 1 , e à 4 , o à 2 .
   b.  Nyatakan pula dengan diagram cartesius
   c . Nyatakan pula f sebagai himpunan
        pasangan berurutan
jawab :
a.       A                                 B


 











b.     








c.       himpunan pasangan berurutan
{ (a , 1) , (i , 2) , (u , 1) , (e , 4) , (o , 2) }









3.    Macam-macam fungsi
1)      Fungsi f :A-> B disebut fungsi INTO. Karena ada kodomain yang tidak berpasangan dengan domain



 




2)      Fungsi f:A-> B disebut fungsi SURJEKTIF. Karena setiap kodomain berpasangan paling sedikit satu dengan domain


 







3)       Fungsi f:A-> B disebut fungsi BIJEKTIF. jika jumlah anggota himpunan harus sama n(A) = n(B)






 





4.    Banyaknya pemetaan dari dua himpunan
   Jika n(A) = a , dan n(B) = b , maka banyak pemetaan yang mungkin terjadi dari
    himpunan A ke B adalah ba  dan
    himpunan B ke A adalah ab
contoh :
jika A={bilangan prima kurang dari 5} dan B=(huruf vokal}. Hitunglah banyak pemetaan yang mungkin terjadi
a.       Dari A ke B
b.      Dari B ke A
Jawab :
a.       A={2,3}, n(A)= 2 , B={a,i,u,e,o}, n(B)=5
Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B = b2 = 52=25
b.      Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A= ab=25=32

5.    Menghitung nilai fungsi
Text Box: F (x) = ax+bUntuk menghitung nilai fungsi dapat digunakan rumus :

Menentukan nilai fungsi f (x) adalah dengan mensubstisusikan/mengganti nilai x yang diketahui pada rumus fungsi f (x) tersebut
Contoh :
1. Suatu fungsi f dinyatakan dengan f (x) = 3x – 2, tentukan nilai dari :
a. f (0)
b. f (-5)                       
c. f (6)
Jawab :
a. f (x) = 3x – 2                                   b. f (x) = 3x – 2                                   c. f (x) = 3x - 2
f (0) = 3 0 – 2                                      f (-5) = 3 (-5) – 2                                 f (6) = 3 6 - 2
= 0 – 2                                                 = -15 – 2                                              = 18 - 2
= -2                                                      = -17                                                    = 16  
6.    Menentukan bentuk fungsi
Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax2+ bx + c untuk fungsi kuadrat.
Contoh :
Suatu fungsi linier didefinisikan dengan rumus f (x) = ax + b. Jika diketahui f (3) = 14 dan f (5) = 20, tentukanlah:
a. nilai a dan b
b. bentuk/rumus fungsi
Jawab :
f (x) = ax + b
f (3) = 3a + b = 14                                                                             
f (5) = 5a + b = 20               -                                                                                                                           -2a = -6                                                                                                
 a = 3
→ 3a + b = 14
     3(3) + b = 14
     9 + b = 14
             b = 5
Bentuk fungsi :
f (x) = ax + b
f (x) = 3x + 5
7.    Menggambar grafik fungsi
Menggambar grafik fungsipada sistem koordinat Cartesius dapat dilakukan dengan membuat tabel fungsi untuk menemukan perubahan nilai fungsi jika variabel x berubah.
1.      Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk manggambar grafik fungsi adalah :
2.      Buatlah tabel nilai fungsi dengan memperhatikan domain/daerah asal
3.      Hitunglah nilai f (x) dengan tabel nilai fungsi
4.      Buatlah sumbu koordinat Cartesius yaitu sumbu x dan sumbu f (x) atau y
5.      Buatlah noktah yang menghubungkan nilai x dan f (x) dari tabel baris pertama dan terakhir
6.      Jika domainnya bilangan Realmaka grafiknya tinggal dibuat dengan menghubungkan koordinat titik-titik yang ada dengan kurva mulus.
contoh :
diketahui rumus fungsi f(x)= x-1 dengan domain {0,1,2,3}
jawab :
x
0
1
2
3
F(x)
-1
0
1
2

(0,-1)
(1,0)
(2,1)
(3,2)






Rangkuman
1.    Relasi
a.       Relasi adalah aturan yang menghubungkan setiap anggota himpunan A ke himpunan B. Dimana A disebut domain (daerah asal) dan B disebut kodomain (daerah kawan). relasi dari A ke B ditulis dengan aRb atau R(a,b)
b.      Suatu relasi R apat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :
§  Diagram pananh
§  Diagram cartesius
§  Himpunan pasangan berurutan
c.       Macam-macam relasi
§  Reflekatif
§  Simetris
§  Transitif
§  Ekuivalensi
§  Antisimetris
2.    Fungsi
a.       fungsi (pemetaan) adalah suatu relasi yang memasangkan setian anggota dari A dengan tepat satu anggota dari B, dan dapat ditulis F: A          B
b.      Suatu fungsi F: A          Bdapat dinyatakan dalam bentuk diagram koordinat, diagram panah, atau himpunan pasangan berurutan
c.       Macam-macam fungsi
§  Fungsi into
§  Fungsi surjektif
§  Fungsi bijektif
d.      Jika n(A) = a , dan n(B) = b , maka banyak pemetaan yang mungkin terjadi dari  himpunan A ke B adalah ba  dan  himpunan B ke A adalah ab
e.       Untuk menghitung nilai fungsi dapat digunakan rumus : F (x) = ax+b
f.         Bentuk/rumus suatu fungsi dapat ditentukan jika diketahui nilai dan data fungsi dengan menggunakan rumus f (x) = ax + b untuk fungsi linier atau rumus f (x) = ax2+ bx + c untuk fungsi kuadrat.
g.      Menggambar grafik fungsipada sistem koordinat Cartesius dapat dilakukan dengan membuat tabel fungsi untuk menemukan perubahan nilai fungsi jika variabel x berubah






























Soal :
1)      a. Sebutkan daerah asal dan daerah hasil dari relasi {(0,1,(1,2),(2,3),(3,4)}
b. gambarlah diagram panah dari relasi tersebut
2)      Diketahui relasi “faktor dari” dari himpunan A={1,2,3,4} ke himpunan B={2,4,6,8,)
a.       Daerah asal (domain)
b.      Daerah kawan (kodomain)
c.       Daerah hasil (range)
d.      Himpunan pasangan berurutan
3)      Banyaknya pemetaan dari himpunan X={a.b.c} ke Y{1,3} adalah
4)      Suatu fungsi ditentukan dengan f : x à 5x -3
Tentukan :
 a. Rumus fungsi .                     
b. Nilai fungsi untuk x = 4 dan x = -1 .
5)      Suatu fungsi ditentukan dengan rumus  f (x) = ax + b , jika f (2) = 10 dan f (-4) = -8 .  Tentukan :
   a. Nilai a dan b
 b. Bentuk fungsinya
c. Bayangan dari – 3
6)      Gambarlah grafik fungsi f (x) = x +1  dengan domain {0,1,2,3}
7)      Suatu fungsi dirumuskan  g (x) = -4x + 3
Tentukan :
a. g ( -2 )
 b. Nilai a jika g (a) = -5







Jawaban :
1.      a.  Daerah asal (Domain) D= {0,1,2,3} dan daerah hasil (Range)  Rg={1,2,3,4}
b. diagram panah
A                                       B


 







2.      a. Daerah asal (Domain) D={1,2,3,4}
b. Daerah kawan (Kodomain) K={2,4,6,8}
c. Daerah hasil (Range) Rg={2,4,6,8,}
d. R={(1,2),(1,4),(1,6),(1,8),(2,2),(2,4),(2,6),(2,8),(3,6),(4,4),(4,8)}

3.      jika Jika n(A) = a , dan n(B) = b , maka banyak pemetaan yang mungkin terjadi dari  himpunan A ke B adalah ba  dan  himpunan B ke A adalah ab
n(x) = 3
n(y) = 2
jadi, banyak pemetaan dari x ke y = 23

4.      a. Untuk menghitung nilai fungsi dapat digunakan rumus :
 f (x) = ax + b
Rumus fungsinya f(x) = 5x – 3
b.
Nilai fungsi f(x) = 5x – 3
untuk x = 4  maka f(4) = 5 . 4 – 3 = 17
 x = -1 maka f(-1) = 5 .(-1) – 3 = -8
Jadi nilai fungsi untuk x = 4 adalah 17  dan  x = -1 adalah -8

5.      Suatu fungsi dapat ditentukan bentuknya jika  data fungsi diketahui . Bentuk fungsi linier dapat dirumuskan sebagai f (x) = ax + b
a.       f (x) = ax + b
f (2) = 2a + b = 10     à  2a  + b = 10
f (-4) = -4a + b = -8   à -4a + b = -8    -
                                                            6a       = 18
                                                            a     =  3
                                    untuk a = 3 à 2a + b = 10
2 . 3 + b = 10
                                    6 + b = 10
                                     b  = 4
                                    Jadi , nilai  a = 3   dan   b = 4
b.      f (x) = ax + b 
f (x) = 3x + 4
Jadi , bentuk fungsinya  f (x) = 3x + 4
c.       Bayangan dari – 3
                        f (x) = 3x + 4
                        f (- 3) = 3 ( - 3 ) + 4
                         = - 9 + 4
                          = - 5
6.      f (x) = x +1  daerah asal = { 0,1,2,3,4,5 }
X
0
1
2
3
4
5
x+1
1
2
3
4
5
6

(0,1)
(1,2)
(2,3)
(3,4)
(4,5)
(5,6)


Grafiknya :

                    



7.      a.  g (x) = -4x + 3
        g (- 2 ) = -4 . (- 2 ) + 3
                     = 8 + 3
                     = 11
    b.  g (a) = - 4a + 3
         - 4a + 3 = - 5
          - 4a  = - 5 – 3
          - 4a  = - 8
              a  =  2






Daftar pustaka
Sukirman, dkk., 2001, Matematika, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Markaban, Logika Matematika, Widyaiswara PPPG Mat Yogyakarta, Yogyakarta.

kartika, Ganis Mega. “Relasi dan Fungsi. Senin, 29 April 2013. http://relasifungsi.blogspot.com/

 


0 komentar:

Posting Komentar